Beberapa hari lalu Nanit menelpon dari pesantren, ngobrol sama Ayahnya karena saya sedang meeting.
Selesai meeting, saya langsung nimbrung dan ngobrol dengan Nanit
Intinya sih dia sedang ada masalah dalam pergaulan dan ngerasa lagi nggak betah di Pesantren dan pengen pindah…
Saya mengatakan, “Masalah itu akan selalu ada tapi kita tidak bisa lari ketika masalah itu datang, Nanit harus belajar mencari tahu akar muasal masalahnya dimana, cari solusinya, dan hadapi dengan berani”
Kami mengobrol lumayan panjang, hingga nafasnya yang awalnya berat menjadi normal kembali dan suaranya sudah kembali seperti biasa.
Menutup telpon, saya dan Ayahnya diskusi mengenai masalah ini dan sungguh berasa kepikiran aja, ada problem dimana ya anak sulung saya ini
Kemarin saya DM instagramnya yang sesekali dibuka kalau sesama teman saling pinjam hape saat dijenguk orang tua.
“Hai Nanit, Bunda masih kepikiran tentang masalahmu, apa kamu bahagia hari ini?”
Selang berapa lama dia membalas, “Aku bahagia kok, Bun. Aku udah nggak memikirkan masalah itu lagi, Alhamdulillah”
Masya Allah, jawabannya bikin saya adem.
Nanit tipikal orang yang mudah beradaptasi dengan setiap masalah sesungguhnya namun peran komunikasi antara saya dengan ibunya sangat penting.
Saya memperlakukan Nanit sebagai teman diskusi, sahabat curhat, demikian juga dia ke saya, sehingga hampir semua persoalan dia saya pastilah tahu.
Up and down untuk anak remaja ini, namun saya beruntung karena Nanit bukan tipikal yang tertutup dan apa-apa dikomunikasikan, kalau sudah berkomunikasi dengan ayah dan ibunya pasti semangatnya gaspoool lagi.
Hanya satu yang saya tak boleh tahu, tulisannya di diary, ah ya jelaaaslaaah hahhaha, namun saya percaya kecepatannya menetralisir masalah pun bisa jadi karena dia menuliskan apapun di diarynya: menulis menjadi pelega stress di usianya (bahkan semua usia bisa melakukan teknik menulis ini)
Nanit adalah calon pemegang kepemimpinan di Indscript untuk generasi kedua, maka saya banyak menemaninya dalam hal karakter dan pertumbuhan skill.
“Lakukan sesuatu yang kamu paham konsekuensinya apa” begitu pesan saya
Hingga suatu hari, “Bun, aku belum melakukan hal yang kemarin itu loh? Sangat butuh keberanian, aku belum siap dengan konsekuensinya” ujarnya dan urusan keberanian pun akhirnya dia menjadikan saya role modelnya namun dia masih memilih mana yang akan dilakukan dan belum saatnya
Saya paham…
Dan dia makin paham….
Nah, Nanit selamat masuk ke usia 15 tahun hari ini (24 Mei 2008 – 24 Mei 2023) semoga makin mampu beradaptasi dalam beragam kondisi, Bunda, Ayah, dan seluruh keluarga akan selalu menantimu on the top, sukses lahir bathin ya, Nak
Dan selamat milad juga untuk komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis – Interaktif di bawah naungan Mbak Widyanti Yuliandari, di usia ke 13 tahun semoga makin berprestasi
Salam mendidik,
Teh Indari Mastuti
Ibu 3 anak yang nggak mau berhenti bergerak, eaaa
Founder komunitas IIDB dan IIDN