“Teh, ada yang mau wawancara dari Pemrov Jabar” ujar manager community saya, Kang Ege
Akhirnya hari ini team humas Pemrov Jabar ke rumah dan wawancara terkait buku DEAR, A ERIL menjelang tahun pertama meninggalnya pemuda shalih itu.
Saya ditanya kok bisa punya ide membuat buku tentang beliau dan saya menjawab, “Sebab buku akan memanjangkan kebaikan A Eril”
Meski saya pernah menulis bersama ibu Atalia Praratya tapi saya belum pernah bertemu dengan A Eril padahal waktu itu sempet beberapa kali wawancara Bu Cinta ke Pendopo (Sewaktu beliau masih menjadi istri Wali Kota Bandung), rupanya A Eril lebih senang tinggal di rumah pribadi daripada di rumah dinas, masya Allah
Pasca wawancara saya membaca dua buah goresan tulisan di buku antologi dari puluhan tulisan yang ada dan sudah diduga: banjir air mata
Padahal….udah diwanti-wanti no adegan sedih, atudaaa nggak tahan sedihnya
Dear, A Eril, menjelang satu tahunmu ini, semoga Allah menempatkanmu di surga terindahNya dan buku tentangmu ini akan menjadi sejarah kebaikan-kebaikanmu yang sampai ke relung hati jutaan umat di dunia ini, semoga jadi tambahan pahalamu disana, masya Allah