Bangkrut Mengubah Gaya Hidup

Saya pernah bangkrut di tahun 2010 dan sejak kebangkrutan itu, banyak hal berubah dalam hidup saya, terutama cara saya memaknai rupiah.

Saya tidak mau berlebihan dalam urusan gaya hidup, dan hidup bukan lagi untuk gengsi.

TIPS MENGATASI BANGKRUT

Kesalahan saya sebelum bangkrut ya, gaya hidup. Merasa bahwa uang tiap hari datang ya bisa pakai uang semaunya bahkan ambil cicilan apa aja (termasuk belanja pakai kartu kredit) dan mengongkosi gaya hidup “lebay” seperti pengen gontaganti mobil, makan di berbagai cafe mahal, baju ngikutin trend, dan gaya hidup yang emang cukup mahal.

Lalu, bangkrut!

Saya belajar dari kebangkrutan dengan kembali menata ulang setiap langkah dan hingga kini saya pertahankan, hidup seminimalis mungkin, gaya hidup seminimalis mungkin.

Tak peduli berapa penghasilan yang dihasilkan, saya dan suami membuat budget terminimalis.

Contohnya habit saya dalam fashion yang sangat jauh berubah, sebelumnya kalau suka satu desain baju, saya akan membeli berbagai warna hingga setengah lusinan hahaha, jilbab bisa satu lemari full, sekarang saya cukup nyaman dengan baju yang jumlahnya saya takar, dan warna pun saya memilih merah.

Dengan merah, saya jadi punya identitas lebih kuat, kemana-mana merah dan energi pun semakin membara, branding jadi *red woman* hahahaha

Dengan merah ini juga, saya jadi punya standar jika membeli baju ya merah dan saat ada baju baru maka baju lama akan keluar dari lemari.

Alhamdulillah, bisa mempertahankan habit ini hingga sekarang, dan masya Allah sangat meringankan langkah.

Salam minimalis,

Teh Indari Mastuti

Mentor penulis buku

Semoga tips mengatasi bangkrut bisa bermanfaat.

Leave a Comment