“In, mamah pengen dibikinin rumah di tanah itu” ujar mamah mertua, yang saya kepada beliau menganggap seolah mamah sendiri.
Tanah seluas 84m2 ini memang nyaris tak bertuan setelah kami beli beberapa tahun lalu dan banyak yang menggunakannya tanpa izin, ada yang menjadikannya kandang bebek, hingga tempat sampah, bahkan jualan, tapi ada juga yang menjadikan taman kecil.
Saya bilang suami, “Ayo bahagiakan mamah, keinginannya ingin punya rumah di tanah yang dekat dengan saudara-saudaranya”
Suami mengaminkan, dan bismillah tahun ini ingin mewujudkan rumah impian mamah.
Pembongkaran pun dilakukan termasuk mulai minta izin tetangga.
Bismillah, semoga mamah bahagia lahir bathinnya dengan terwujudnya rumah impian dari anak dan menantunya, aamiin
Dari dunia menulislah saya bisa mewujudkan begitu banyak mimpi, dan tentu saja atas izin Allah, bismillah