Nulis Dapet Duit dari Buku

Saya mau share tentang nulis dapet duit.

Teh, nulis apa nafas sih? #tanya banyak orang saat mengetahui kalau saya bisa menulis puluhan buku ini hanya dalam satu tahun, sepanjang tahun 2020 lalu.

Menulis memang seperti bernafas bagi saya, tak menulis membuat saya lemah seperti halnya tak bernafas.

Dan menulis adalah sebuah kebutuhan agar saya menjadi lebih bahagia. Mencurahkan perasaan melalui tulisan.

TIPS NULIS DAPET DUIT

Kebiasaan ini dimulai sejak kecil, saya dianggap anak yang ceria, supel, dan menyenangkan sejak kecil, padahal mereka tidak tahu saja kalau saya sebetulnya sudah memuntahkan duluan ke sebuah buku rasa kecewa, sedih, cemburu, gelisah, dan perasaan negatif lainnya.

Ketika perasaan negatif itu saya buang dalam tulisan, saya sudah release dengan kenyataan yang saya hadapi dan lebih mudah mencari arah baru yang lebih lapang.

Yaps, sejak kecil hingga remaja saya dibesarkan dalam kondisi keluarga hingga ekonomi yang tidak baik-baik saja, namun menulis membuat saya merasa jauh lebih baik secara psikologis. Allah memberikan saya pegangan harapan melalui perasaan yang ditulis hingga mimpi yang tertulis, masya Allah.

Kebiasaan sejak kecil membuahkan hasil, sejak kelas 1 SMA sudah mulai menghasilkan uang dari nulis lalu mulai menjadi jurnalis sejak usia menuju 19 tahun, menjadi kontributor di 3 media terkenal di Bandung sejak usia 21, menjadi pemimpin redaksi internal magazine sejak usia 22, menulis buku pertama di usia 24, usia 25 menjadi penulis Gramedia Grup, dan babak selanjutnya saat saya menikah saya membangun bisnis agensi naskah yang sejak awal langsung bisa bekerjasama dengan berbagai penerbit beken di Indonesia.

Saya tidak pernah berhenti menulis meski saya memiliki ratusan penulis di bawah manajemen kami, saya terus konsisten menulis melahirkan karya-karya baru.

Menulis artikel, menulis ebook, menulis buku, menulis di socmed, bahkan terus membuat lompatan kreatif hasil tulisan, misal dengan membuat agenda, board, workbook, lalu membuat metamorfosa buku menuju ecourse di berbagai platform seperti misalnya Tip Tip.

Saya membuat buku dengan metode yang sederhana:

1. Berani menuangkan isi kepala tanpa takut salah

2. Menulis dari pengalaman sehingga mudah

3. Tidak terlalu mengkhawatirkan teori penulisan agar tidak mudah stuck, namun tetap didampingi editor jika hendak terbit

Simple!

Sederhana sekali!

Di saat banyak orang khawatir bukunya tidak ada yang baca, saya justru khawatir tidak menuliskan, persoalan ada yang baca atau tidak urusan nanti, yang penting nulis!

Buku-buku ini, saya biarkan menjadi harta karun passive income.

Dan saya terus menulis dan menulis sebagai sebuah kebutuhan.

Selain itu saya juga terus membaca sebagai nutrisi otak, brainstorming sebagai suplemennya, dan Allah sebagai penuntunnya.

Bismillah

Semangat nulis dapet duit.

Leave a Comment