Kolaborasi Bisnis dari Rumah

Bisnis dari rumah tetap harus maksimal.

Misalnya, setiap hari jam 1 siang, hampir selalu ada kunjungan tamu ke rumah.

Kenapa harus jam 1 siang? sebab memang saya yang mengatur jadwal di jam tersebut, jam 12 ke bawah saya lebih banyak disibukkan kegiatan online.

Seperti kemarin, di siang hari saya kedatangan anak-anak SMK yang meminta ditandatangani serfikatnya PKLnya.

Wah ada anak PKL ya? Yes, sudah hampir 10 tahun Indscript menerima PKL dari SMK hingga magang dari Universitas dan mereka adalah calon bibit karyawan atau freelance Indscript, beberapa freelance, lalu sempat jadi karyawan, dan resign setelah menikah adalah Nida Syauqiyah Amjad Dzihni, kini setelah menikah tetap bersama Indscript dengan bisnis layoutnya, kami menjadi partner!

Kok bisa teh, pada loyal gitu? kalau kata @Arfi yang kemarin sharing kepada tamu saya teh Perta Pertamawati mereka bisa improve, bertumbuh, dan betah karena mereka menganggap saya ibu.

SISWA MAGANG DI BISNIS DARI RUMAH

Begini kira-kira penjelasan Arfi, “Saya seperti bertemu dengan tempat yang saya cari di kantor ini, saya diajarkan bukan hanya bekerja tapi membangun mimpi, saya menjadi lebih semangat karena didampingi oleh teteh sebagai ibu saya, teteh terus memotivasi dan menjadi contoh saya untuk bergerak.”

Arfi adalah contoh anak yang bekerja dari nol sampai menjadi multitalenta, padahal saat masuk ke Indscript, dia adalah anak super introvert. Jangan tanya kelihaian dia sekarang: cangging ngomong, canggih nulis, canggih membawakan acara di zoom, canggih berkomunikasi, bahkan mendesain materi saya pun sat set banget.

Bukan hanya Arfi, hampir sebagian besar perusahaan kami akan bermetamorfosa menjadi SDM unggul dan saya selalu mengatakan pada mereka, “Kalau kalian keluar dari Indscript, itu karena kalian sudah siap jadi pengusaha, bukan bekerja lagi ke perusahaan lagi” terbukti, alhamdulillah alumni-alumni kami dimulai dari tahun 2008an menjadi pengusaha bukan lagi pegawai, dan kami pun berkolaborasi kembali hingga kini, misalnya seperti Astri Pratiwi, @nurul hidayati, dan masih banyak lainnya.

Membangun people menjadi lebih baik atau mengalami before after terbaik versinya adalah target saya, dan pembelajaran pertama untuk itu adalah terlebih dahulu menjadikan diri sendiri untuk mau belajar secara berkesinambungan, mau mempraktikan ilmu, mau mengevaluasi diri, lantas menyempurnakan langkah, setelah itu membagikan pengalaman kepada orang terdekat pun terjauh.

Itu sebabnya saya menggunakan story telling dalam membagikan pengalaman baik secara lisan maupun tulisan, seperti pengalaman saya di buku Story for Selling lantas mengajak lebih banyak orang menulis di Kelas Nubar Indscript, agar setiap pengalaman menjadi inspirasi bagi orang lain.

Saat kamu menulis dan orang tergerak akan tulisanmu, maka ada dua hal yang engkau dapatkan:

1. Sejarah hidupmu terpatri dalam jejak digital dan bisa dibaca kapan saja bahkan oleh orang yang tak mengenalmu.

2. Engkau akan mendapatkan kebaikan dan limpahan pahala jika tulisanmu membuat orang tergerak melakukan kebaikan yang sama sepertimu, maka pleaseeeee janganlah menyematkan jejak digital keburukan, tuliskan inspirasi baikmu saja. Tulisan baik mendorongmu lebih baik.

Well ya oke, boleh tahu teh kalau jam kegiatan pagi apa? #barangkali akan ada pertanyaan itu kan?

Inilah aktivitas pagi saya saat ngonline:

1. Zoominar setiap pagi jam 08.00 bersama member komunitas plus para affiliate, saya bersama para kolaborator akan memberikan pembahasan berbeda setiap pagi, kecuali Selasa tidak hadir karena full 3.5 jam meeting Business Network International sejak jam 07.00. Pagi ini hari Kamis biasanya saya nggak hadir karena yoga, namun hari ini saya belajar bersama GRATYO jadi zoominar diisi oleh sahabat saya dari LAAF dengan topik meningkatkan data base ala Runi Adriyani.

2. Minimal 2 zoom meeting dilakukan di pagi hari after zoominar harian, zoom bersama klien, kolaborator, atau seleksi yang akan join ke Indscript Affiliate Management (IAM).

3. Menulis buku adalah waktu terbaiknya di jam pagi, sekitar 30 menit per pagi saya menulis.

4. Mengawal ratusan grup di whatsapp mulai dari grup komunitas berbagai wilayah, grup tim, hingga grup affiliate, setelah saya masuk baru pengawalan dari team yang lain dilakukan.

5. Membalas chat, hingga bikin janji meeting berikutnya.

dan beberapa pekerjaan lain yang saya padatkan di angka 4 jam di depan layar komputer (bulan di handphone), saya memilih suntik whatsapp menggunakan desctop sehingga lebih leluasa bekerja.

Wah teteh mah teknisnya banyak juga ya, bukan pengusaha yang sudah tersistemasi dong? halaaaah bullshit ah kalau kita nggak ngapa-ngapain di perusahaan terus perusahaan bisa meroket bebas, kecuali kalau kamu punya budget iklan yang guedeee dan hire orang super tinggi karena jadi duplikatormu, nyatanya hampir semua pengusaha ya harus terlibat dalam perusahaan bukan cuman ongkang-ongkang kaki hahaha

Tapi tentu strategislah yang harus lebih banyak dipikirkan, lalu memperluas networking, belajar lagi, dan super delegasiii.

Jangan malas kalau jadi pengusaha…

Jangan banyak mentang-mentang!

Mentang-mentang gaji orang, maka orang itu yang harus mengerjakan semua, kamu duduk diam ngeliatin doang

Mentang-mentang pengusaha kepengen keliatan santai liburan serta enak, padahal perusahaan ancur-ancuran dibiarin

Mentang-mentang perusahaan dianggap udah gede, udah nggak mau detail lagi cek kondisi lapangan, ekh tiba-tiba kesalip kompetitor or pelanggan lari nggak tahu asal muasalnya

Hayuk aaah belajar barengan untuk menumbuh kembangkan perusahaan dengan lebih cerdas. Caranya? kita kolaborasi menyatukan kekuatan, saya kuat disini, kamu kuat dimana, lalu kita satukan sehingga makin kuaaaaat!

BTW, sekali lagi, kalau mau datang ke rumah saya janjian di jam 1 siang yaaa, jangan di bawah jam itu.

Sebelum datang, siapkan buku dan bolpen, karena kita akan meramu ide bersama, eaa

Dan teh Perta nuhun ya, datang kemarin belanja buku saya ampe 1 jutaan lebih, gaspoool beeep.

Si tukang ngoceh pagi,

Indari Mastuti

Pengusaha furniture kekinian, ahay

IRT dan punya bisnis dari rumah sejak lebih dari 15 tahun yang lalu.

Leave a Comment