Dalam bisnis kepenulisan, ada beberapa hal yang selalu saya pupuk untuk terus dilakukan dan dikembangbiakan:
1. Kemampuan saya menjalankan bisnis.
2. Kemampuan saya bernetworking di lintas komunitas atau organisasi.
3. Kemampuan menjalin kolaborasi lintas profesi.
4. Kemampuan memodifikasi ilmu-ilmu baru agar bisa diterapkan dalam bisnis jasa penulisan dan penjualan buku yang saya kembangkan.
PROSES BISNIS PENULISAN
Maka, bagi saya menjadi melatih diri menjadi untuk lebih percaya diri dan berani tampil adalah keharusan, bahkan jika dalam satu pertemuan saya seringkali menjadi satu-satunya penulis buku, saya tetap merasa harus tetap pede memperkenalkan diri dan visible hingga akhir.
“Teh, saya yang muda jauh ketinggalan gaulnya” kata seorang peserta kopdar @indonesia digital entrepreneur kemarin, saya ngakak, dan saya pun sharing ke dia bagaimana dia bisa aktif dalam pertemuan kemarin atau pertemuan sejenis sehingga lebih banyak orang akan mengingatnya.
“Teh, brandingnya nancep bangetlah dengan baju merahnya” kata salah satu peserta lagi, ngakak lagi saya, Sesungguhnya warna merah memang tidak semua orang berani pakai maka kalau begitu biar saya yang pakai tiap hari saja.
“Teh, pasukannya mana?” kata kang Ridwan Zainul Falah yang sebelumnya saya nggak nyadar itu dia, muup kang hahahaa
“Teh, saya waktu milad Indscript ada loh disana, teteh pasti lupa sama saya” eaaaa seorang lelaki muda yang kemudian memperkenalkan diri bernama Kang Hadi mengatakan hal itu, Allahuakbar saya beneran lupa, halaaah inilah salah satu kelemahan saya dalam networking butuh beberapa pertemuan untuk menghafal, hiks
Dan finally saya bisa ngobrol dan brainstorming seru seleb IDE Om Tantan Hilyatana dan Om Sakti Alamsyah serta beberapa ciwi-ciwi IDE hahahha
Terus oleh-oleh saya hari ini adalah mencatat pembelajaran dalam bentuk mindmapping dan muncullah banyak ide di kepala untuk segera dieksekusi, asyeeek
Btw, dalam pertemuan offline saya paling minim memegang hape, hanya sesekali saja itupun jika saya harus googling saat tidak paham materi yang diberikan oleh pembicara atau pegang hape untuk foto kegiatan, sisanya saya simpan hape. Saya membiasakan pertemuan offline fokus pada manusia-manusia yang ada di depan mata dulu, biar optimal bernetworkingnya.
Saya juga menghadiahkan buku kepada orang-orang baru atau yang menjadi relasi saya, karena mereka bisa mendapatkan sesuatu yang lebih bermanfaat dibandingkan sebuah kartu nama.
Makanya campaign saya tahun 2023 ini adalah GANTILAH KARTU NAMA JADI BUKU! Kalau untuk emak-emak mah ada program murah kok, setahun belajar nulis buku cuman 350 ribu doang.
Sebenarnya pas kopdar ini ada juga Kopdar TDA yang saya pengen hadir bareng Annisa Febrinel Hendry, Dinii Fitriyah, Harland Firman dan beberapa teman Wirausaha Muda Mandiri ada disana tapi saya tetap kopdar IDE karena kebetulan sudah daftar dulu dan saya sedang giat-giatnya belajar digital serta scale up bisnis.
Ada pertanyaan saya berikan ke Om Yasirli Amri, “Apakah scale up yang artinya nambah cuan perusahaan itu harus terkait brand kita saja atau bisa kolaborasi dengan brand lain?” dan jawabannya saya suka bangeet karena menyangkut keberlangsungan program kolaborasi yang sedang dijalankan saat ini di Indscript, artinya yes scale up bisa berbagai jenis polanya, dan kolaborasi bisa jadi salah satunya. Oke gaspooool kolaborasi ya bep Ummi Aleeya, Fuji Lestari, Euis Marlina Leader Indscript, Runi Adriyani, Yuni Ummu Wafi, Yuli Prassetiowati, Novi Arianti, Diah Octivita Leader Indscript dan semua perempuan kereeeeen yang sekarang menjadi partner kolaborasi.
Bukan hanya perempuan sih, saya mulai menjalin kolaborasi dengan mastah-mastah muda yang rata-rata cowok seperti Hasyim Journey yang ahli WA marketing dan juga @Harfat yang ahli markeplace, menjajagi dengan @Roni yang baru bikin blast WA dan akan segera dipakai oleh Indscript, serta dengan Apps Fibr yang sedang masa ujicoba produk, dan mastah muda lainnya yang dari merekalah saya mendapatkan energi buat ngulik digital.
Tak ketinggalan apapun kolaborasinya saya rekomendasikan pakai platform Tribelio ko Denny Santoso yang menjadi mentor saya di dunia digital paling intens, terima kasih Ko tak pernah lelah ngajarin emak-emak ceriwis kayak saya wkwkwkkwk
Baiklah salam networkingan yaaaa guyyyssss,
Indari Mastuti
IRT yang bisnis penulisan, founder Indscript Affiliate Management, yang menjadi perusahaan pembuka lapangan kerja digital terbesar di Indonesia, eaaaaa