LEBIH PENTING MODAL UANG ATAU NETWORKING?

Saya memulai bisnis dari modal 5 juta di tahun 2007.

5 juta itu saya belikan untuk mesin fax, telepon yang support internet, papan white board yang besar buat catat orderan dan deadline, saya belikan juga beberapa support bisnis lainnya.

5 juta ya saya cukup-cukupin namun saya punya target di bulan pertama mencapai omzet 20 juta, alhamdulillah tercapai dengan program kerja yang jelas.

Waktu itu program kerja saya adalah sebagai berikut:

1. Mengirimkan email sebanyak 50 per hari

2. Menambah pertemanan setiap hari

3. Membuat ide-ide baru yang akan ditawarkan setiap hari.

4. Masuk ke komunitas-komunitas dan visible di grupnya setiap hari.

Inti dari 4 hal diatas adalah saya fokus pada perluasan pasar atau jumlah orang yang mengenal bisnis saya.

Lalu, booom, Indscript meledak orderannya!

Namun, sebagai pebisnis pemula saya pun melalui kesalahan demi kesalahan dalam hal service, lalu tahun 2010 perusahaan mengalami penurunan omzet karena klien banyak yang mundur atau bisa dibilang kami ditinggalkan, omzet turun drastis, dan kami merasakan kebangkrutan pertama.

Saya belajar banyak dari kesalahan, tentang manajemen kelola keuangan hingga kelola pelanggan, saya belajar dari gagal dan BANGKIT dengan pola baru.

Saya tidak mengejar klien yang lari untuk kembali, lagi-lagi saya memperbaiki service dulu dalam perusahaan dan terus memperluas networking hingga menelurkan program-program baru.

Program baru itu tanpa modal uang lagi karena memang di saat bangkrut saya tak punya uang, kan? hahaha, modal saya adalah IDE dan kembali PERLUASAN NETWORKING.

Saya tawarkan ide baru pada networking baru dan booom kembali, masya Allah getok tular terjadi, banyak klien lama kembali (alhamdulillah hingga kini awet) dan bertumbuhlah networking perusahaan dengan hebatnya.

Pandemi pun kembali menghantam perusahaan, tahun 2020 belum kena gejolak, tahun 2021 mulailah terasa gerakannya menurun, dan tahun 2022 saya terus menciptakan ide-ide baru dengan biaya sangat seadanya, namun qodarullah Allah kembali kasih izin perusahaan kembali bertumbuh.

Termasuk ide membuka perpustakaan, toko buku, serta peralatan khas emak-emak mulai saya buka di teras rumah. Ide sederhana namun ternyata juga memberikan impact positif.

Apa saja impactnya:

1. Kehadiran ruang baru di teras seperti menjadi tempat bernetworking yang seru.

2. Saya lebih banyak mengundang orang datang ke rumah daripada membuat janji di luar rumah.

3. Deal-deal pembelian produk dan jasa banyak terjadi di ruangan teras ini, tentu setelah ngobrol seru.

4. Sentralisasi kegiatan komunitas membuat para member merasa lebih paham dan dekat dengan Indscript

Masih banyak impact lainnya yang membuat saya yakin, dalam berbagai lini bisnis IDE BARU sangat diperlukan dan ide baru hanya bisa terserap dengan semakin banyaknya NETWORKING BARU.

Menuju 2023 dengan banyak hal baru yang berbeda dengan sebelumnya, OPTIMIS dan selalu ada ALLAH menemani, bismillah

Leave a Comment