CARA CARI UANG UDAH NGGAK BISA PAKAI CARA LAMA?

Sebetulnya cara lama masih ada yang bisa dipakai, tapi saat ini kebanyakan sudah mulai beralih karena disrupsi digitalisasi yang terjadi, masya Allah

Saya sendiri adalah pelaku yang merasakan sekali cara lama itu sekarang ngesot banget kalau mau dipakai.

Saya penulis buku yang awalnya buku dicetak secara massif, didistribusikan ke berbagai toko buku bersama penerbit, lalu beralih pada pengalihan peran buku yang digitalisasi.

Buku yang pernah saya tulis, dijadikan ebook

Hasil karya lama diolah menjadi ecourse

Buku dibahas dalam sesi-sesi live di media social dengan pola berbayar

Dan sedang menuju ke audio book yang sedang saya pikirkan polanya

Semua sudah berubah, meski tidak 100 persen, tinggal bagaimana bisa mengikuti di era disrupsi ini, kalau nggak kuat menghadapinya harus bersiap terjungkal

Kini saya memasuki era digitalisasi yang massif, meski menurut saya agak terlambat karena tahun-tahun sebelumnya sebagian sudah melakukannya, tapi terlambat jauh lebih baik daripada tidak melakukan, bukan?

Anda bisa lihat artis pun sekarang sudah memanfaatkan media social hingga youtube untuk tampil eksis dibandingkan menunggu job datang, merekalah yang kini mengcreate keeksisan mereka, dan boooooom BERHASIL!

Konon Baim Wong, Atta Halilintar bisa mendapatkan milyaran dalam sebulan dari Youtube.

Bahkan seroang Raising Star Lyodra Ginting jebolan Indonesia Idol merelease lagu Sang Dewi pertama kalinya di youtube dan kini ditonton 27.581.122 view, entah berapa penghasilannya darisana, hohoho

Bagaimana dengan kita yang orang biasa, atau jelas bukan artis? Ya jangan sampai hanya menyesali diri karena merasa bukan artis. LAKUKAN SAJA!

BERPROSES SAJA!

LATIHAN SAJA!

Saya bukan artis, bahkan follower saya masih sangat minim. Tapi, saya harus membuat diri saya mau bergerak di dunia digitalisasi, atau makin lama makin gigit jari karena tertinggal.

Apa yang saya lakukan?

1. Saya mengaktivasi semua aset digital yang saya miliki seperti youtube, instagram, facebook, TIP TIP TV, hingga fanpage ini.

2. Saya mengalokasikan waktu untuk ngulik tiap hari dan menolak lemah apalagi menyerah jika merasa ada kesulitan saat ngulik.

3. Saya mengangkat role model untuk saya jadikan patokan dalam berproses, misalnya Ko Denny Santoso

4. Saya terus latihan alias TRIAL DAN ERROR hingga saya mendapatkan kunci suksesnya kelak, misalnya saya berani untuk posting video yang sesuai dengan minat saya, awalnya postingan tak lebih dari 10 tayangan, kini alhamdulillah sudah mulai tembus ratusan penayangan, not bad! saya coba saja terus.

5. Saya kompak dengan suami dan team untuk menembus kerajaan digitalisasi ini dengan sungguh-sungguh, kami semua belajar dan ngulik bersama, saling memberikan informasi dan brainstorming pasca belajar dan praktek.

Masya Allah, makin lama, makin ketahuan darimana saja uang bisa didapatkan di era digital ini, bahkan bisa dibilang semua bisa jadi uang, kita harus menjemputnya dengan cara yang tepat saja.

Contoh saja,

Fanpage ini yang sudah mulai mendapatkan 3 akses monetisasi artinya sudah bisa menghasilkan uang, tapi bagaimana uang itu didapatkan tinggal saya ngulik lagi.

NGULIK

NGULIK

NGULIK

Nggak bisa lagi saya pakai cara lama menjemput 2023, Insya Allah tahun depan saya bertekad kalau ASET DIGITAL INDSCRIPT AKAN NAIK 10 KALI LIPAT!

Kalau Baim Wong, Atta Halilintar, Lyodra juga bisa, saya yang orang biasa juga yakin bisa! Bagi Allah tak ada yang tak mungkin jika umatNya bersungguh-sungguh bukan?

Mari bergerak, wahai perempuan, lubang uang ada di depan matamu…

Lap air matamu…

Basuh kesedihanmu…

Lunaskan utangmu…

Marilah kita bergerak bersama..

Teh Indari Mastuti,

Content Creator Pemula dari kalangan Penulis

Pendamping Penulis Buku

CARA CARI UANG UDAH NGGAK BISA PAKAI CARA LAMA?

Sebetulnya cara lama masih ada yang bisa dipakai, tapi saat ini kebanyakan sudah mulai beralih karena disrupsi digitalisasi yang terjadi, masya Allah

Saya sendiri adalah pelaku yang merasakan sekali cara lama itu sekarang ngesot banget kalau mau dipakai.

Saya penulis buku yang awalnya buku dicetak secara massif, didistribusikan ke berbagai toko buku bersama penerbit, lalu beralih pada pengalihan peran buku yang digitalisasi.

Buku yang pernah saya tulis, dijadikan ebook

Hasil karya lama diolah menjadi ecourse

Buku dibahas dalam sesi-sesi live di media social dengan pola berbayar

Dan sedang menuju ke audio book yang sedang saya pikirkan polanya

Semua sudah berubah, meski tidak 100 persen, tinggal bagaimana bisa mengikuti di era disrupsi ini, kalau nggak kuat menghadapinya harus bersiap terjungkal

Kini saya memasuki era digitalisasi yang massif, meski menurut saya agak terlambat karena tahun-tahun sebelumnya sebagian sudah melakukannya, tapi terlambat jauh lebih baik daripada tidak melakukan, bukan?

Anda bisa lihat artis pun sekarang sudah memanfaatkan media social hingga youtube untuk tampil eksis dibandingkan menunggu job datang, merekalah yang kini mengcreate keeksisan mereka, dan boooooom BERHASIL!

Konon Baim Wong, Atta Halilintar bisa mendapatkan milyaran dalam sebulan dari Youtube.

Bahkan seroang Raising Star Lyodra Ginting jebolan Indonesia Idol merelease lagu Sang Dewi pertama kalinya di youtube dan kini ditonton 27.581.122 view, entah berapa penghasilannya darisana, hohoho

Bagaimana dengan kita yang orang biasa, atau jelas bukan artis? Ya jangan sampai hanya menyesali diri karena merasa bukan artis. LAKUKAN SAJA!

BERPROSES SAJA!

LATIHAN SAJA!

Saya bukan artis, bahkan follower saya masih sangat minim. Tapi, saya harus membuat diri saya mau bergerak di dunia digitalisasi, atau makin lama makin gigit jari karena tertinggal.

Apa yang saya lakukan?

1. Saya mengaktivasi semua aset digital yang saya miliki seperti youtube, instagram, facebook, TIP TIP TV, hingga fanpage ini.

2. Saya mengalokasikan waktu untuk ngulik tiap hari dan menolak lemah apalagi menyerah jika merasa ada kesulitan saat ngulik.

3. Saya mengangkat role model untuk saya jadikan patokan dalam berproses, misalnya Ko Denny Santoso

4. Saya terus latihan alias TRIAL DAN ERROR hingga saya mendapatkan kunci suksesnya kelak, misalnya saya berani untuk posting video yang sesuai dengan minat saya, awalnya postingan tak lebih dari 10 tayangan, kini alhamdulillah sudah mulai tembus ratusan penayangan, not bad! saya coba saja terus.

5. Saya kompak dengan suami dan team untuk menembus kerajaan digitalisasi ini dengan sungguh-sungguh, kami semua belajar dan ngulik bersama, saling memberikan informasi dan brainstorming pasca belajar dan praktek.

Masya Allah, makin lama, makin ketahuan darimana saja uang bisa didapatkan di era digital ini, bahkan bisa dibilang semua bisa jadi uang, kita harus menjemputnya dengan cara yang tepat saja.

Contoh saja,

Fanpage ini yang sudah mulai mendapatkan 3 akses monetisasi artinya sudah bisa menghasilkan uang, tapi bagaimana uang itu didapatkan tinggal saya ngulik lagi.

NGULIK

NGULIK

NGULIK

Nggak bisa lagi saya pakai cara lama menjemput 2023, Insya Allah tahun depan saya bertekad kalau ASET DIGITAL INDSCRIPT AKAN NAIK 10 KALI LIPAT!

Kalau Baim Wong, Atta Halilintar, Lyodra juga bisa, saya yang orang biasa juga yakin bisa! Bagi Allah tak ada yang tak mungkin jika umatNya bersungguh-sungguh bukan?

Mari bergerak, wahai perempuan, lubang uang ada di depan matamu…

Lap air matamu…

Basuh kesedihanmu…

Lunaskan utangmu…

Marilah kita bergerak bersama..

Teh Indari Mastuti,

Content Creator Pemula dari kalangan Penulis

Pendamping Penulis Buku

Leave a Comment