Ma, saya dan Iin mau pindah rumah, tapi tentu saya harus minta izin sama Mama, apakah Mama mengizinkan atau tidak? Lalu, meski Mama mengizinkan, saya sebagai anak laki-laki Mama yang akan selalu bertanggungjawab pada Mama seumur hidup ingin Mama ikut bersama kami #demikian yang saya dengar dan lihat saat suami meminta izin Mamanya untuk pindah, masya Allah
Sejak kami menikah, Mama mertua tetap menjadi perempuan pertama yang dihormati dan amat dicintai suami, tidak tergeser dengan kehadiran saya sebagai istrinya
Dan seingat saya, hanya satu kali saya cemburu pada perlakuan beliau pada Mama, setelah itu saya memaklumi saat beliau mengatakan “Saya anak lelaki, seumur hidup saya akan jadi anak Mama dan Mama tanggung jawab saya, semoga Neng mengerti” kata beliau ketika di satu kali itu saya cemburu (saat itu kami belum punya anak dan dia memanggil saya dengan sebutan Neng)
15 tahun sudah kami selalu bersama, saya, suami, dan Mama mertua, alhamdulillah saya pun tak pernah cemburu lagi apalagi berantem sama mertua yang memang super baiknya.
“Bahkan jika pun saya berbeda pendapat dengan Mama, saya tak pernah membantah” ujar Suami ketika saya dan Mama kandung saya berselisih, dan sejak itu saya mulai sedikit demi sedikit mereda perselisihan dengan tidak menyanggah apalagi membantah. Dan suami saya berhasil memanjakan Mama kandung, menempatkannya dengan penuh santun, tanpa membantah. Hingga menutup mata selamanya Mama selalu mengatakan, “Deky adalah lelaki yang baik yang sayaang kamu dan mamamu ini”
Dalam berhadapan dengan bisnis di Indscript pun suami saya adalah pemilik emosi paling stabil di berbagai kondisi, dan saya terus beradaptasi dengan kemampuan beliau mengawal bisnis.
Menjadi sebuah bukti bagi saya, adab pada orang tua bisa menyelamatkan seluruh kehidupan di masa yang akan datang.