Di meja itu ada orang Pangalengan, ada orang campuran Jawa Sunda, dan ada orang Korea, tapi kami menyatu dalam obrolan yang seru tentang budaya sunda.
Anak sulung saya yang ada di samping adalah anak sunda yang dibesarkan dengan komunikasi bahasa ibu yaitu sunda.
Bahasa Sunda sangat halus dan budayanya lemah lembut semakin membuat kami semua jatuh cinta.
Kami juga disatukan membahas kesholehan anak zilenial Emeril Kahn yang meninggalkan kami semua dengan berjuta kepedihan. Buku yang dipegang Kang Daniel, cowok Korea yang cinta sunda itu adalah bukti kehilangan kami pada sosok Eril, putra kesayangan Pak Ridwan Kamil dan Ibu Atalia Praratya.
Salam nyunda,
Indari Mastuti