Catatan: rekam jejak inspirasi dari kegiatan Forum Shilaturahmi bersama Ibu Siti Muntamah Oded
Sering mendengar istilah ukhuwah islamiyah? Tentu saja, yaitu menjaga ikatan persaudaran sesama Islam. Sebenarnya, ukhuwah islamiyah sangat bermanfaat untuk bangsa dan negara, jadi tidak hanya untuk agama. Ketika ukhuwah islamiyah terjaga, maka bisa mewujudkan masyarakat yang sejahtera secara luas. Apalagi, hakikat diciptakan manusia adalah membuat dan menjaga tali persaudaraan. Apa pun kondisinya.
Sama halnya ketika rasullullah mendapatkan ujian hidup. Misalnya, terkena penyakit, atau sering difitnah, bahkan kerap menerima lemparan batu yang menyakitkan. Namun apa yang rasulullah lakukan? Istiqomah. Beliau tetap istiqomah apa pun “cuacanya” saat itu. Semua karena memiliki iman yang kuat, sehingga tidak mudah mengeluh, pun tidak pernah merasa kekurangan.
Perjalanan hidup rasulullah bisa menjadi contoh bagi kalangan perempuan. Salah satunya, dengan saling menjaga ukhuwah islamiyah, khususnya untuk kalangan perempuan di Jawa barat. Ukhuwah islamiyah juga bisa menjadi solusi terhadap masalah yang tengah dihadapi. Misalnya, masih banyak daerah tertinggal di Jawa Barat, bahkan ada yang belum masuk listrik, atau belum ada sinyal internet sehingga pendidikan sempat terhenti karena pandemi yang melarang sekolah tatap muka.
Dengan menegakkan ukhuwah islamiyah, maka berusaha memberikan kesempatan yang sama. Misalnya, jika masih belum ada listrik, maka usahakan listrik segera masuk ke daerah tersebut, atau ada perempuan yang belum memiliki penghasilan sementara menjadi orang tua tunggal, maka bisa mengajaknya berdagang dengan kemudahan memulai usaha.
Perempuan itu, ketika berkumpul maka akan menggunakan perasaannya terlebih dahulu. Contohnya, “Enaknya kumpul di mana ya yang bisa membuat kita senang?” Sedangkan bagi laki-laki, mengedepankan logika, sehingga ketika berkumpul maka alasannya adalah apa yang akan bisa didapatkan dari acara kumpul tersebut?
Tidak ada salahnya perempuan yang mengutamakan perasaannya. Maka, ketika ada perasaan perempuan lain yang sedih, segeralah melakukan empati dengan ikut merasa sedih lalu sukarela menghiburnya. Ketika ada perempuan lain yang mengalami musibah, maka perasaan perempuan lain harusnya tersentuh dan mencoba memberikan solusi. Ya, perempuan adalah maklum yang berperasaan halus, maka maksimalkan potensi tersebut untuk kemajuan sesama perempuan juga.