Catatan: rekam jejak inspirasi dari kegiatan Forum Shilaturahmi bersama Ibu Siti Muntamah Oded
Masa depan perempuan, sangat ditentukan posisi apa yang dijabat oleh kalangan perempuan tersebut? Pasalnya, posisi sangat menentukan arah bangsa. Apakah perempuan harus terjun ke dunia politik? Kenapa tidak! Ini saatnya perempuan berani mengambil peran besar, demi perempuan lain juga.
Tidak perlu memaksa semua perempuan menjadi pemimpin dan berada di posisi strategis, tapi setidaknya jumlah perempuan yang berpolitik semakin meningkat. Pasalnya, produk hukun dibuat oleh manusia yang dipilih oleh rakyat. Maka, jadilah perempuan yang mampu menjadi pemimpin, atau setidaknya memilih perempuan yang memiliki kompetensi. Siapa yang tahu benar apa yang dibutuhkan oleh kalangan perempuan? Ya perempuan itu sendiri sehingga perlu banyak perempuan yang bertugas membuat regulasi.
Untuk menjadi perempuan yang terpilih tersebut, memang membutuhkan suara yang didapatkan dari popularitas dan elektabilitas. Lalu, bagaimana meningkatkan dua hal tersebut? seringlah bercerita mengenai pentingnya perempuan mendukung perempuan lain agar mudah dan banyak menduduki parlemen. Tentu harus menjadi tokoh perempuan yang cerdas, jadi tidak harus selalu terlihat cantik di mata semata.
Bagaimana menjadi atau memilih perempuan yang berkompeten? Belajar. Tidak hanya sekedar belajar lewat mesin pencari google, yang mungkin sekarang banyak sekali artikel mengenai perjuangan perempuan. Tapi informasi di internet hanya sebatas “kulit luar” sehingga perempuan harus terus mencari ilmu, tidak hanya lewat dunia maya, tapi bisa lewat seminar, pelatihan, hingga buku.
Bahayanya ketika hanya mengandalkan ilmu di internet yang berupa “lapisan luar” maka kemampuannya mendukung perempuan akan kurang maksimal. Maka, persiapkan diri menjadi perempuan berkompeten dengan terus belajar lewat mentor, lewat kelas, hingga lewat buku. Semuanya agar bisa mewujudkan regulasi kesetaraan dan keadilan gender.
Jangan khawatir, karena Allah Swt pasti mendukung. Allah Swt pasti akan mengabulkan orang beriman dan orang berusaha. Itulah janji yang sudah menjadi hak kita. Terus menggunakan kalimat Allah Swt sebagai tonggak dalam membuat kebijakan. Tujuannya tidak hanya membuat regulasi yang “ramah” terhadap perempuan, tapi sekaligus bisa meninggikan kalimat Allah Swt.