Selalu menjadi pemimpin termuda, itulah yang saya ingat dari sosok Tantia Dian Permata Indah.
Saya masih ingat kami pertama kali bertemu di tahun 2014 dan beliau menjadi pimpinan termuda di sebuah start up keren di Jakarta, kini saya dan beliau bertemu kembali dan beliau menjadi pimpinan termuda di sebuah universitas Australia, Monash.
Memang beliau cerdas, energik, dan super inovatif, tak salah pada masa keluar SMA dan hendak melanjutkan kuliah sebanyak 4 negara menerima beasiswanya, wow
Tapi, hidup tidak semulus itu, Tantia merupakan korban bullying sejak duduk di tingkat pelajar awal, bahkan hingga masa kuliahnya, namun bullying tak membuatnya terjatuh apalagi terjebak dalam kubangan sakit hati lalu berhenti melangkah, justru katanya, “Bully membuat saya bertekad semakin berprestasi” NOTED!
Dan saya ada di fase selanjutnya mbak Indari, ujarnya di sela obrolan kami.
Saya makin penasaran apakah itu?
“Tahun 2019 saat saya menghubungi mbak Indari saya baru saja bercerai dan ingin mengobrol untuk topik sharing yang ingin saya berikan kepada masyarakat”
Pada tahun itu beliau menghubungi saya, meminta bantuan saya untuk menghandle kembali branding beliau, sayangnya di tahun itu saya sudah menutup jasanya.
Namun di tahun ini saya yang menghubungi beliau bahwa ada jasa Indscript yang bisa beliau gunakan dan kami mengobrol panjang kali lebar untuk saling mengenalkan ulang masing-masing
“Menjadi single parent harus tetap bertumbuh” ujarnya
“dan ini yang akan saya bagikan kepada perempuan Indonesia” tambahnya
Aaah, pasti bakalan menginspirasi banget sosoknya. Member IIDB bisa cek profilnya disini
Kisah inspirasi beliau sudah masuk dalam Kick Andi, Hitam Putih, dan beragam liputan media cetak elektronik. Welcome Tantia Dian Permata Indah menjadi bagian Indscript dan menginspirasi para perempuan Indonesia, kami menunggumu