19 Langkah Menulis Buku yang Baik dan Benar

Penulis baru harus tahu langkah menulis buku yang baik dan benar. Tanamkan mindset:

Siapa saja bisa menulis buku.”

Indari Mastuti

Itulah yang sekian lama saya gaungkan, karena memang MENULIS adalah KEAHLIAN yang butuh diasah, jadi tidak tergantung apakah Anda punya bakat menulis atau tidak. Baru sekali ikut lomba menulis dan kalah lalu Anda mengira tidak berbakat menulis? Itu salah besar! Sebenarmya karena Anda belum tahu caranya.

Langkah Menulis Buku yang Baik dan Benar:

1. Apa tujuan Anda menulis?

Kenapa Anda mau menulis?

Contoh:

Memang suka aja dari pada ngegosip => mantap!

Pengen kayak Si A yang dari nulis bisa dapat duit => boleh kok

Atau apa?

Apa aja boleh asal hal yang baik kok.

Biar kalau nggak mood nulis, kenali kenapa Anda memilih menulis, sehingga termotivasi terus menulis.

2. Menulis bukan tergantung bakat

Istilah “menulis itu bakat” adalah salah. Yang benar, menjadi penulis tidak membutuhkan bakat, tetapi proses.

Proses dari menulis yang sering disingkat menjadi konsisten menulis baku.

Proses dari menulis yang berantakan menjadi bisa menulis yang menarik.

Proses dari menulis yang sehari hanya satu kata menjadi satu halaman.

3. Tunjukkan kalau Anda suka menulis

Anda bisa membuat profil sebagai penulis, meski mungkin belum pernah menghasilkan satu tulisan pun. Tapi setidaknya itu bisa memotivasi Anda untuk menjadi penulis. Ibaratnya seperti ini, “Saya sudah mengaku sebagai penulis ya harus punya karya dong.”

Selain itu, Anda juga bisa membuat status di media social mengenai kegiatan menulis Anda, setiap hari.

4. Belajar jeli mencetak ide.

Banyak cerita perjalanan Anda yang bisa menarik menjadi buku.

Contohnya:

– Hari ini mengalami kejadian memalukan, seperti menggunakan jilbab yang ternyata pas sampai supermarket baru tahu kalau terbalik => tulislah pengalaman lucu.

– Hari ini mengambil rapor anak di sekolah => tulislah belajar menerima hasil rapor anak karena setiap anak punya kelebihan dan kelemahan masing-masing.

5. Terus belajar menulis

Apalagi sekarang  itu banyak media belajar, seperti:

– Baca buku tips menulis

– Lihat tips menulis di youtube

– Training menulis online

Dan lainnya

Biasanya nih, masalah pemula adalah:

– Belum bisa nulis yang runut

– Tulisannya masih kurang menarik

– Nggak tahu kapan hurus besar, dll

Tidak apa-apa, itulah gunanya belajar dan praktek ya, karena lama-lama pasti jadi menarik.

6. Harus, enggak boleh menolak, mau banyak membaca

Membaca itu bagaikan amunisi penulis. Kalau saran saya, jika ingin menulis satu naskah buku, maka membacalah minimal 10 buku yang sejenins. Contohnya, Anda akan menulis pengalaman parenting, maka sebelum menulis sudah membaca minimal 10 parenting yang sudah terbit. Tapi sebagai bahan referensi bukan copy paste.

7. Sebelum menulis, baiknya membuat kerangka.

Kerangka adalah gambaran kasar Anda akan menulis apa saja. Selain kerangka, ada juga yang pakai istilah outline, mind mapping, dan lainnya, tapi intinya sama. Tujuannya, agar proses menulis lancar, dan otak tidak blank. Anda akan tahu harus menulis apa dahulu sehingga hasil tulisannya juga lebih runut.

8. Berkomitmen menulis.

Anda harus punya komitmen akan menulis kapan saja?

Contohnya:

– Sehari hanya 1 halaman? Tidak apa-apa

– Bahkan lima menit setiap hari, entah itu hanya menulis satu paragraf

Intinya me-nu-lis!

Kalau saran saya, menulislah setiap hari meski hanya sebentar karena akan menjadi kebiasaan.

Maka buatlah jadwal jam berapa Anda waktunya menulis?

9. Menulis kegiatan sehari-hari

Untuk memudahkan Anda yang baru belajar menulis, saya sarankan menulis kegiatan sehari-hari saja dahulu. Bisa menulis di notestatus Facebook, blog, atau di mana saja. Menulislah seperti diary asal isinya tidak merugikan pihak lain.

Contoh:

– Menulis kegiatan bermain bersama balita hari ini

– Menulis menu masakan meski terlihat sederhana

Menulislah apa saja asal hal yang positif.

10. Cari pembeda

Tips menulis buku selanjutnya adalah, menjadi penulis tidak hanya membuat tulisan yang baik, tapi membuat semuanya menarik. Salah satu cara agar tulisan semakin menarik adalah ada tambahan hal lain selain tulisan.

Contohnya, foto, infografis, quote, dan hal lainnya.

11. Mencari hal yang positif

Ada yang menulis masih sangat tergantung kepada mood?

Tips menulis buku selanjutnya adalah, jangan bergantung kepada mood.

Jangan dong, ingin menjadi penulis profesional maka harus menulis dalam keadaan apa pun. Anda bisa setiap menulis bisa ditemani mood booster. Contohnya, harus ada segelas kopi saat menulis, atau menulis sambil mendengarkan musik, menulis saat dini hari karena sepi, dan lainnya.

12. Teruslah menulis

Karena memang mau jadi penulis yang 99% kegiatannya menulis.

Bingung mau nulis apa? Ya nulis apa aja bisa asal bukan nulis kejelekan orang lain, suami, hehehe.

Contoh:

Lagi bete melihat tingkah laku balita => nulis di status FB: haduh, balitaku ini kok nggak pernah diam, ya, pagi berantakin rumah, siang tidur siang tapi main lempar bantal dulu, sore minta makan sendiri tapi bercecer ke mana-mana, malam masih minta main sambil guling-guling di atas kasur, tapi yang penting sehat, Nak.

=> Jangan merasa nulis gitu receh dan bukan nggak menarik. Coba cek, jika kita nulis di status itu bisa latihan menulis dengan alur yang runut. Kalau alurnya runut, pasti menarik kok.

13. Bergabung dan aktif di komunitas menulis

Aktiflah di komunitas menulis karena kalau deket-deket sama penulis produktif ya ketularan semangatnya.

14. Belajar bahasa baku

Ini bisa terus menulis sambil teru belajar. Tulisan yang menarik dan rapi tetap tulisan yang baku. Anda bisa cek di kamus bahasa Indonesia, baik yang berupa buku fisik atau lewat online juga ada.

15. Selalu melakukan self editing

Tugas pertama menulis adalah menyelesaikan naskahnya dahulu. Jangan pikirkan dahulu apakah naskahnya menarik atau tidak. Yang penting selesai dahulu. Lalu, Ada fase yang namanya self editing adalah waktunya Anda mempercantik tulisan.

16. Menulis itu bikin ketagihan

Kalau menulis sudah menjadi bagian aktivitas sehari-hari, pasti akan mengalami fase kalau menulis itu nagiiiihhh banget. Bakal lebih berat enggak nulis sehari, karena seperti ada yang kurang dalam hidup.

17. Selamat! Naskahnya sudah jadi

Tidak hanya naskah yang sudah jadi, tapi juga naskahnya sudah melalui tahap self editing sehingga hasilnya juga lebih menarik. Ketika naskah pertama sudah selesai, biasanya ada perasaan bangga kepada diri sendiri, lalu ketagihan ingin menulis naskah yang baru lagi.

18. Kirim naskahnya

Naskah sudah punya, lalu bisa kirim ke penerbit.

“Tapi, saya malu kalau ditolak.”

Eit, kalau Amda mengirim naskah diam-diam, maksudnya nggak cerita-cerita ke siapa saja, paling kalau ditolak kan yang tahu hanya Anda sendiri, Allah SWT, dan editor penerbit itu. Tapi editor mungkin juga nggak semua naskah yang ditolak itu ingat terus kok. Jadi, kenapa harus malu???

19. Promosi

Promosikan naskah Anda di media sosial. Tugas penulis tidak hanya membuat tulisan yang menarik saja, tapi sebaiknya yang juga bisa promosi. Baik promosi branding Anda sendiri sebagai penulis, hingga promosi karya tulisannya.

Selamat melakukan 19 tips di atas ya, rasanya tidaklah sulit melakukan semuanya, karena semua orang bisa menjadi penulis, asal mau berproses. Siap berproses dengan melakukan 19 tips di atas?

Harus dong!

Semoga informasi tentang langkah menulis buku yang baik dan benar di atas bermanfaat ya.

1 thought on “<strong>19 Langkah Menulis Buku yang Baik dan Benar</strong>”

  1. Terima kasih ya, Teh , tipsnya.
    Masya Allah, kerennn pisan euy.
    Semoga meningkatkan motivasi saya untuk menulis setiap hari dan menghasilkan karya pagi.
    Baru punya buku solo 1. Harus nabung dulu nih.
    Doain ya, Teh.
    Atur nuhun

    Reply

Leave a Comment