Pencarian saya untuk kolaborasi terus berlanjut dan tentulah tidak sekadar kolaborasi, saya kerapkali bertanya pada yang akan calon yang akan saya ajak kolaborasi dengan pertanyaan: “Apa yang dirimu lihat dari saya dan memungkinkan menjadikan kita jadi partner kolaborasi?”
Itu juga yang saya tanyakan pada sahabat saya Yuli Prassetiowati saat kami ngezoom.Hubungan saya dan beliau berawal dari kami sama-sama menjadi member di komunitas Business Network International, lalu dalam sesi zoom pertama kami janjian bertemu, dan ahaaaa, beliau menjadi salah satu peserta di awal kelas nulis buku satu hari, dan akhirnya kami melekat hingga saat ini.
Pertanyaan yang saya ajukan pun beliau jawab, “Teh, bukumu kan banyak kenapa nggak dijual lebih luas lagi bukan hanya menggunakan reseller tapi pakai ads, judul buku teteh apa aja sih? “Saya lalu buka tokopedia dan bahas bersama beliau
“Ah teh, ini buku seksi banget deh” ujarnya saat saya memperlihatkan buku berjudul ratusan juga dari facebook dan whatsapp.”Gimana kalau kita kolaborasinya, teteh siapkan produk, produksi, dan pengiriman, saya yang ads-nya. Sayang pisan teh kalau buku ini cuman ada di etalase doang” tambahnya
Yaaapsss, lebih dari 100 karya saya ada di tokped dan belum dijual menggunakan iklan yang benar. Contoh saja buku yang kata beliau seksi, disana cuman terjual 2 bijik, wkwkwk
Akhirnya…kami menyepakati kolaborasi.”Sambil latihan jualan buku, kan buku saya nanti dijualnya juga pakai iklan teh” ujarnya
Yaps…akhirnya kami kolaborasi dan inilah hikmah dari networking yang terus diperluas, rezeki akan datang bertubi-tubi, dan rezeki bisa berupa apa saja
Rezeki berupa orang-orang baik yang dihadirkan
Rezeki berupa ilmu yang didapatkan
Rezeki berupa kolaborasi yang tak terduga-duga
Apapun bentuk rezekinya wajib disyukuri, bismillai 2022 akan membukukan 100 kolaborasi baru.