Di tahun 2010 saat kondisi perusahaan saya sedang bangkrut, beberapa orang menyarankan saya kembali bekerja.
Kata mereka:
- Kamu nggak bakat bisnis, kalau kerja jauh lebih baik, gajinya bisa gede
- Bisnis ya bisa bangkrut, mending kerja saja, tiap tanggal satu aman
- Nggak usah neko-neko pengen jadi penulis yang profesional, sadari aja kondisi di sini belum bisa penulis dapat duit banyak
Banyak yang berusaha mematahkan impian saya untuk melanjutkan menjadi pengusaha hanya karena memang saya bangkrut, tiga tahun berbisnis dan bangkrut, bahkan menggali utang yang cukup besar untuk ukuran kami.
Baiklah, apa kemudian saya berhenti dan menyerah? No! Saya tetap melanjutkan langkah sebagai pengusaha.
Bangkrut? pelajaran yang memang harus dibayar dan ini mahal! lalu, udah dikasih pelajaran lalu menyerah? No! Bangkrut membuat saya belajar dan menyempurnakan langkah bahkan terus menyuburkan mimpi.Peristiwa bangkrut itu akhirnya membuat saya mengambil strategi baru, misal biasanya saya menawarkan jasa ke perusahaan atau B2B, lalu saya bergerak ke personal secara langsung dengan adanya jasa pembuatan biografi. Tahun 2010 – 2014 sangat terbantu penawaran ke personal ini dan menjadi nafas bagi perusahaan sambil terus mengembangkan B2BTahun 2015 menjadi lebih terbarukan lagi ketika saya mulai menjual produk penulisan melalui jalur reseller, seperti pembuatan board yang bisa dipakai secara berulang seumur hidup.
Laris? alhamdulillah, sebuah langkah baru setelah bangkit dari bangkrut.
Secara spesifik berikut langkah yang saya lakukan untuk bangkit dari kebangkrutan di tahun 2010:
1. Evaluasi
Saya mengevaluasi langkah sebelumnya dan menyempurnakan selanjutnya di bawah arahan mentor atau coach bisnis
2. Percaya
Saya percaya bahwa bisnis yang saya jalankan masih memiliki masa depan yang harus saya perjuangkan
3. Membangun personal branding
Saya terus membangun branding diri di social media hingga mengikuti berbagai kompetisi bisnis, sehingga bisa meluaskan pasar terus menerus
4. Membangun skill
Saya membangun skill di bidang-bidang yang akan menyempurnakan bidang yang saya geluti, seperti meski saya bidangnya penulisan saya belajar seperti public speaking, sales, branding
5. Memperluas komunitas
Saya memperluas pasar melalui komunitas, sehingga kerapkali saya bergaul di berbagai komunitas non kepenulisan, misalnya komunitas desainer, komunitas pengusaha, komunitas pengajar, dll. Padahal waktu itu saya bangkrut saya tetap percaya diri untuk tetap bersoasialisasi, bagi saya bangkrut bukan aib tapi sebuah fase dalam bisnis yang harus dihadapi oleh pengusaha.
Cerita saya yang lain dalam membangun network: SAHABATMU MEWUJUDKAN MIMPI….
Dengan jejaring networking, saya bisa mendapatkan banyak ilmu, banyak referral, hingga bentuk rezeki lainnya.Menjadi penulis buku adalah rezeki bagi saya dan sampai sekarang setia saya geluti. Saya tidak peduli seberapa banyak orang meragukan impian saya yang yakin dari menulis bisa mencapai mimpi lainnya, saya akan tetap optimis dan yakin kalau MENULIS ADALAH PEMBUKA SATU MIMPI KE MIMPI LAINNYA.