14 tahun berbisnis dan didukung penuh oleh suami dengan aktivitas kesibukan bisnis yang kadang menggusur aktivitas sebagai Ibu, dan suami tetap mendukung.
Ketiga anak saya mengalami banget situasi kesibukan yang tak ada habisnya di awal bisnis, bahkan hingga sekarang.
Nanit si sulung sejak lahir udah saya bawa ke berbagai kota, demikian juga Ammar yang mengikuti kesibukan saya di berbagai kompetisi hingga undangan sebagai pembicara sejak usia bulan, Aisyah di bungsu berbeda lagi, kesibukan offline berubah menjadi online sehingga dia suka bertanya: “Bunda mau ngezoom?”
Iyaa, di awal bisnis saya seringkali melakukan perjalanan ke berbagai wilayah untuk menghadiri meeting calon klien atau pun dengan klien meski saya set up bisnis lebih banyak online, tapi perjalanan bisnis tak bisa dihindari.
14 tahun berbisnis dengan dukanya juga saya rasakan, 3 kali saya merasakan downnya bisnis dan anak-anak secara transparan saya dan suami edukasi bagaimana kondisi perusahaan yang mengharuskan mereka mengikutinya (meski dalam kondisi baik-baik saja pun, kami bukan orang tua yang serba ngasih), jika mereka mau membeli sesuatu mereka akan bertanya: “Ayah dan Bunda ada uangnya?” hahaha
Tiga kali jatuh di bisnis yang sama dan saya bangkit lagi di bisnis yang sama, jatuh bangkit, jatuh bangkit, jatuh bangkit. Bahkan seorang mentor bertanya, “Kenapa masih mempertahankan bisnis ini?” saya menjawab, “Karena saya masih memiliki banyak mimpi dan rencana di bisnis ini, saya begitu yakin bisnis kepenulisan adalah bisnis masa depan”
Tidak mudah, tapi pasti bisa!
Saya merasakan setiap jatuh, kami bangkit dengan pola yang berbeda dan alhamdulillah Allah kasih jalan.
Dukungan penuh dari suami menguatkan saya untuk bangkit, dialah yang paling pertama selalu mengatakan, “SAYA YAKIN BUNDA BISA!” bahkan dia mengabaikan kesulitan-kesulitan yang ada saat mengatakannya. Dia begitu percaya istrinya bisa, masya Allah.
Tak terhitung berapa banyak ide yang gagal tapi suami selalu mendukung setiap langkah saya, 14 tahun pernikahan dan 14 tahun di bisnis kami lalu suka dukanya dengan gembira, bergandengan tangan, dan pelukan yang menguatkan hati.
Tidak mudah, tapi dengan kebersamaan ini sangat mengurangi rasa lelah.
Mimpi-mimpi yang terus dibangun berkembang biak dengan suburnya, ya, dalam berbagai kondisi saya terus pupuk mimpi. Intinya dari apa yang saya tulis pagi ini adalah JANGAN LELAH MEWUJUDKAN MIMPI tak peduli kondisi apa yang terjadi saat ini.
Saya mau berterima kasih kepada Euis Marlina Leader Indscript yang sudah mendesainkan logo Indscript terbaru dan terima kasih sudah menjadi bagian dari perusahaan Indscript dengan ABCD Media-nya, kita akan melangkah bersama-sama, saling menguatkan untuk mewujudkan mimpi, hari ini dan nanti, esok dan selamanya.
Dari sahabatmu mewujudkan mimpi,
www.indarimastuti.id