Terekam jelas pertanyaan mbak Pritta Ghozie,
“Ibu-ibu kalau keuntungan perusahaan sedang menipis atau rugi, ngaruh nggak sih sama uang belanja?” xixixixi
“Apa sih yang paling sulit dilakukan oleh seorang ibu yang juga pebisnis?” hehehe
Saya lupa siapa yang menjawab, tapi jawabannya tepat banget, “Seorang ibu yang juga berbisnis sulit memisahkan dua keuangan; keuangan bisnis dan keuangan dapur.” Bener nggak, sih? Beneeer!
Saya langsung membayangkan apa jadinya usaha yang saya miliki kalau saya nggak didampingi oleh seorang tim keuangan yang sangat disiplin alias SUAMI saya. wkwkwk
Jujur saja, saya harus merasa beruntung memiliki suami yang sangat support atas apapun yang saya lakukan ~tentu saja untuk sesuatu yang positif~. Bahkan suami memilih keluar kerja dan bersama-sama membangun bisnis Indscript Creative.
Hasilnya? Saya yakin tanpa bantuannya dalam mengelola keuangan perusahaan, usaha saya ini akan bocor di mana-mana. Suami saya paling disiplin memisahkan antara kebutuhan rumah dan bisnis, nggak ada deh istilah -nyoceng atau nyerempet- antara keduanya. Dalam kurun waktu 2 tahun bergabung di Indscript Creative (1 Tahun sebelumnya saya mengelola sendirian), beliau berhasil mengumpulkan aset perusahaan dengan baik. Bayangkan kalau saya yang megang keuangan. Shoppaholic saya bisa merajalela. wkwkwk….
Dalam kondisi perusahaan yang memburuk pun, suami saya tetap menjadi seorang partner yang luar biasa! Dia berhasil mengemas keuangan dalam kondisi limit untuk tetap survive. Lebih
hebat
lagi dalam kondisi keuangan yang sangat baik, suami saya tidak pernah ‘berlebihan’ dalam soal pengeluaran uang. Ini yang saya namakan bahwa suami istri adalah partner bisnis, sahabat, dan penyempurna hidup. heheheSo, sepanjang workshop bersama mbak Pritta Ghozie yang luar biasa itu, saya rasanya kangen dengan suami ya
by Indari M